Analisis Kos Volume Laba
Hallo everyone!!!
pada kesempatan kali ini aku akan membahas mengenai Analisis Kos Volume Laba simak dan pahami semoga bermanfaat ..
Pengertian Analisis Kos Volume Laba
Analisis kos volume laba (cost volume profit analysis - CVP analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan (Cahyadi N.Y.& Sulistiyo, 2008).
Analisis CVP berfokus pada pengaruh dari kelima faktor berikut terhadap laba:
a. Harga produk
b. Volume penjualan
c. Biaya variabel per unit
d. Total biaya tetap
e. Bauran produk yang dijual
Salman dan Farid (2016) menjabarkan tujuan implementasi analisis biaya volume laba ini meliputi:
a. Dalam rangka meramal laba secara akurat, faktor yang penting adalah mengetahui hubungan antara laba dan biaya pada satu sisi dan volume pada sisi yang lain.
b. Analisis biaya-volume-penjualan bermanfaat dalam menyusun flexible budget yang mengindikasikan biaya pada banyak level aktivitas.
c. Analisis CVP membantu evaluasi kinerja untuk tujuan pengendalian. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan review laba dan biaya serta perubahan volume.
d. Analisis hubungan CVP mendukung penetapan kebijakan harga yang sesuai dengan kondisi lingkungan.
e. Tarif overhead pabrik yang ditentukan dimuka berhubungan dengan volume produksi, maka mempelajari hubungan biaya dan volume adalah penting untuk mengetahui jumlah biaya overhead
Asumsi Dasar Analisis Kos Volume Laba
Dasar asumsi CPV adalah pemisahan semua biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel, dan total biaya tetap adalah konstan sedangkan total biaya variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan volume.
a. Fungsi pendapatan dan fungsi kos berbentuk linier.
b. Harga jual produk, total kos tetap, dan kos variabel per unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang yang relevan.
c. Unit yang diproduksi semuanya dapat terjual.
d. Untuk analisis multiproduk, bauran penjualan dapat dihentikan dengan pasti.
e. Harga jual dan kos diketahui dengan pasti.
Analisis Titik Impas (BEP = Break Even Point)
Titik Impas atau BEP adalah volume aktivitas dimana total pendapatan sama dengan total kos, atau titik dimana laba sama dengan nol. Titik impas atau BEP sangat penting bagi manajemen untuk mengambil keputusan untuk menarik produk atau mengembangkan produk, atau untuk menutup anak perusahaan yang tidak menguntungkan.
Manfaat Analisis Break Event Point (BEP)
1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan yang diproduksi, harga jual dan biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga laba rugi perusahaan akan diketahui.
4. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum (dalam unit produk maupun satuan uang) agar perusahaan tidak menderita rugi.
5. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
6. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
7. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan harga jual.
8. Sebagai bahan atau dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal berikut
a. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Terimaksih see you!!!
Komentar
Posting Komentar